Ekstrak Vanili

Ekstrak vanili merupakan solusi yang berupa senyawa flawer vanilium yang melalui proses macerating/percolating biji vanili di dalam larutan etil alkohol dan air. Oleh US Food and Drug Administration atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, ekstrak vanili murni diatur dalam aturan FDA 21 CFR 169 di mana solusi tersebut harus mengandung kadar alkohol minimal 35% dan 13,35 once kacang vanili untuk setiap gelon.

Read the rest of this entry

Panen Buah Vanili

Panen telah dapat dilakukan ketika buah vanili telah menunjukkan warna kekuning-kuningan dan ujungnya berwarna hitam atau keras, yaitu setelah vanili berumur 9 bulan. Panen vanili sebaiknya dilakukan setelah buahnya benar-benar masak, karena bila panen terlalu mudah, buah vanili tersebut aka layu dan aromanya berkurang. Sedang bila dipanen terlalu tua (buah berbelah) maka akan menyebabkan harga panen turun dan warnanya sedikit suram.

Buah vanili yang sudah masak ditandai dengan perubahan warna dari hijau tua mengkilat menjadi hijau muda suram, kulit jagetnya berbentuk garis-garis kecil warna kuning yang lambat laun menjadi  besar dan akhirnya ujungnya menjadi kuning.

Pemetikan buah dilakukan dengan hati-hati dan satu persatu, agar dapat mencegah kerusakan buah dan penurunan mutunya. Karena masaknya buah vanili tidak bersamaan dalam satu tandan, maka panen perlu dilakukan satu persatu dan dapat berlangsung selama 2 sampai dengan 3 bulan.

Produksi panili per pohon ditentukan oleh tingkat kesuburan tanah, umur vanili dan cara-cara pemeliharaannya. Hasil survey Lembaga Penelitian Tanaman Industri Malang menunjukkan bahwa :

  • Vanili yang berumur 1 hingga dengan 4 tahun, dapat menghasilkan buah antara 0,13 sampai 0.38 kg/pohon
  • Vanili yang berumur 5 sampai dengan 7 tahun, dapat menghasilkan buah antara 1.39 sampai dengan 1.50 kg/pohon.
  • Vanili yang berumur lebih dari 8 tahun, tingkat produksi buahnya telah mulai menurun.

Pengolahan Hasil Vanili

Untuk mendapatkan hasil vanili dengan kualitas tinggi, maka perlu dilakukan pengolahan yang baik dengan teknik-teknik yang memenuhi syarat. Pengelolahan buah vanili dari buah segar menjadi vanili kering meliputi : sortasi (pemilihan buah segar), pelayuan atau perebusan, penjemuran atau pengeringan, sortasi (pemilihan panili kering) dan pengepakan.

Sortasi Vanili Segar

Sortasi dilakukan dengan memisahkan buah vanili sesuai dengan kelompoknya masing-masing, yaitu buah yang lurus, bengkok, pecah-pecah dan buah rusak/cacat serta menurut kelompok ukuran panjang buah vanili.

Buah yang bentuknya lurus-lurus dan tidak cacat dikelompokan menurut ukuran panjangnya, yaitu kurang dari 10 cm, 10 hingga 12 cm, 13 hingga 14 cm, 15 hingga 16 cm, 17 hingga 18 cm, 19 hingga 20 cm dan lebih dari 20 cm.

Read the rest of this entry

Sistem Pemangkasan Vanili

Sistem Pemangkasan Tanaman Vanili

Sistem pemangkasan pada budidaya tanaman vanili terdiri dari pemangkasan pohon penegak atau pohon pelindung dan pemangkasan terhadap tanaman vanili itu sendiri.

Pemangkasan Pohon Pelindung

Pohon pelindung dipangkas dengan tujuan untuk :

  • Mengatur sinar matahari yang masuk agar penyinarannya cukup untuk kebutuhan tanaman.
  • Mempermudah sistem sirkulasi udara selama musim hujan.
  • Mempertahankan agar kebun vanili tetap teduh khususnya selama musim kering. Read the rest of this entry

Pengepakan Buah Vanili

Pengepakan buah vanili bertujuan untuk menghindari terjadinya kerusakan terutama oleh cendawan, sehingga mutu vanili tetap dapat dipertahankan. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Panili kering yang berukuran dan berwarna seragam dikumpulkan (grading).
  2. Buah vanili diikat menurut ukurannya masing-masing dengan jumlah 50 sampai dengan 100 batang tiap ikatan.
  3. Tiap ikatan dibungkus dengan kertas minyak (parafin) yang kemudian disimpan lagi dalam ruangan bersuhu 40 sampai dengan 45 derajat celcius selam 2 atau 3 bulan sampai vanili menjadi lebih kering, yaitu dengan berat lebih kurang 25 % dari berat vanili segar.
  4. Vanili yang disimpan, sewaktu-waktu diperiksa lagi.
  5. Bila ada serangan jamur, agar segera dibersihkan dengan lap yang dibasahi Propylin glycol.
  6. Setelah vanili mengeluarkan aroma yang mantap, maka vanili siap dipasarkan.

Pemeliharaan Tanaman Vanili

Kegiatan pemeliharaan tanaman vanili terdiri dari penyiangan, pemupukan, pemangkasan dan pengendalian hama dan penyakit.

1. Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan membersihkan semua tanaman ataupun rumput pengganggu lainnya yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman vanili.

Penyiangan dilakukan sebulan sekali sambil melakukan penggemburan tanah. Rumput-rumput hasil pembersihan dapat digunakan sebagai penutup tanah di sekitar tanaman vanili, agar tanah tetap dalam keadaan lembab. Read the rest of this entry

Penyerbukan Tanaman Vanili

Vanili mulai berbunga setelah berumur 2.5 tahun hingga dengan 3 tahun. Penyerbukan/perkawinan vanili tidak dapat berlangsung secara alami, baik oleh angin maupun oleh serangga.

Penyerbukan akan bisa terjadi bila mendapat bantuan manusia karena kepala putik tertutup oleh sebuah bibir (labilum) yang terbentuk pada daun bunga keenam.

Adapun cara mengawinkan vanili dapat dilakukan sebagai beriku :

  • Bunga vanili yang sudah mekar, dipegang dengan tangan kiri dengan posisi dua mahkota dan daun kelopok di bagian belakang terletak antara jari tengan dan jari telunjuk.
  • Tangan kanan memegang sepotong kayu (sebesar lidi) yang selanjutnya digunakan untuk membuka (merobek) bibir bunga yang menutub kelapa sari hingga tangkai putik kelihatan, kemudian tutupnya diangkat hingga kepala benang sari turut terangkat.
  • Penyerbukan yang berhasil ditandai dengan jatuhnya daun bunga sesudah 2 atau 3 hari dan beberapa minggu kemudian akan kelihatan buahnya.
  • Beberapa minggu setelah penyerbukan, agar diadakan pemeriksaan pada tandan-tandan untuk memperjarang buah dengan membuang buah-buah yang jelek.
  • Untuk memperoleh buah vanili yang baik dan panjang-panjang, maka pada setiap tandan bunga agar ditinggalkan lebih kurang 1o bunga yang akan membentuk buah.

Penanggulangan Hama dan Penyakit

Kerusakan-kerusakan berat yang disebabkan oleh hama dan penyakit terhadap tanaman vanili di Indonesia belumlah berarti bila dibandingkan dengan tanaman lainnya. Akan tetapi yang umum menyerang tanaman vanili adalah cendawan yang disebabkan oleh keadaan lingkungan yang lembab.

a. Hama

Hama yang sering menyerang tanaman vanili adalah bekicot dan belalang. Bekicot umumnya menyerang daun atau pucuk tanaman muda dan dewasa.

Pemberantasan dapat dilakukan dengan mengambil bekicot satu persatu dan dimatikan, selanjutnya dimasukan ke dalam lubang kemudian di bakar. Di samping itu dapat pula disiram dengan air atau bekas pengasapan kelapa untuk kopra secara periodik.

Belalang biasanya hanya menyerang daun tanaman pelindung. Pemberantasan dilakukan dengan penyemprotan Diazinon sebanyak 2 cc/liter air. Read the rest of this entry

Pembibitan Vanili

Tanaman vanili umumnya dikembangkan secara vegetatif yaitu dengan cara stek, sedangkan perbanyakan dengan biji (generatif) sudah sangat jarang dilakukan.

Untuk mendapatkan stek vanili yang baik perlu dipenuhi beberapa syarat seperti berikut :

  1. Stek vanili diambil dari batang yang sehat dan pertumbuhannya subur serta menpunyai tunas ujung yang kuat.
  2. Batang yang akan diambil steknya berumur kurang dari satu tahun dan belum pernah berbuah serta beruku rapat.
  3. Stek berupa sulur batang muda dan dipotong lebih kurang 1 meter yang terdiri dari 7 sampai dengan 9 ruas.

Perambatan Tanaman Vanili

Tanaman vanili yang dipanjatkan atau dirambatkan pada pohon pelindung dilakukan dengan dua cara perlengkungan.

1. Perlengkungan Bolak-Balik

Tanamanan yang telah mencapai tinggi lebih kurang 2 meter dengan sendirinya akan memanjat pada pohon pelindung. Pada waktu tersebut tanaman vanili agar dilengkungkan ke bawah. Selanjutnya bila telah mencapai 50 cm di atas permukaan tanah perlu segera dilengkungkan kembali ke atas, begitu pula seterusnya (lihat gambar).

Perambatan vanili dengan cara lengkungan bolak-balik

2. Perlengkungan Sistem Rumbai

Lengkungan tanaman pada prinsipnya seperti lengkungan bolak-balik, akan tetapi ketika ujung tanaman telah mencapai 30 cm di atas permukaan tanah segera dipotong.

Pemotongan tersebut akan mendorong tumbuhnya tunas-tunas baru yang lebih banyak, selanjutnya dilengkungkan ke atas sehingga terbentuk seperti rumbai.